Foto- foto seorang pendeta buddha sedang main skateboard di kuil Gunung Emei, Provinsi Sichuan. Foto-foto yang menggerkan itu diambil seorang pengunjung yang sedang bertamu ke salah satu kuil paling bersejarah di Cina yang terletak di Gunung Emei. Oleh pemotret itu, foto-foto tersebut langsung diposting di internet. Dan dilansir oleh Huaxi Metropolis News. Kontan, foto-foto itu memicu kontroversi dan memicu reaksi keras seantero CIna. Berbagai kritik bermunculan.
Biara itu berdiri di dekat puncak Gunung Emei - salah satu yang tertinggi dari empat Gunung Suci Buddha di China dan tempat pertama didirikannya Candi Buddha di negara tirai bambu tersebut.
Para pengguna internet terhenyak dengan foto-foto dan komentar bernada miring kepada biarawan tersebut karena mengadopsi "peradaban modern".
"Para biarawan seharusnya mencari ketenangan dan naik skateboard adalah kegiatan yang bertentangan dengan kehidupan Buddha," demikian bunyi salah satu komentar miring tersebut.
Biara itu berdiri di dekat puncak Gunung Emei - salah satu yang tertinggi dari empat Gunung Suci Buddha di China dan tempat pertama didirikannya Candi Buddha di negara tirai bambu tersebut.
Para pengguna internet terhenyak dengan foto-foto dan komentar bernada miring kepada biarawan tersebut karena mengadopsi "peradaban modern".
"Para biarawan seharusnya mencari ketenangan dan naik skateboard adalah kegiatan yang bertentangan dengan kehidupan Buddha," demikian bunyi salah satu komentar miring tersebut.
Komentar pedas itu ditampik oleh jurubicara biara yang mengatakan bahwa dunia luar tidak memahami kehidupan seorang biarawan kontemporer.
"Yang dunia luar dapatkan dari tayangan televisi adalah, para biarawan biasanya selalu berdoa sepanjang hari tanpa memiliki motivasi atau keinginan apapun," katanya.
"Namun biarawan juga manusia biasa yang berhak menikmati aneka jenis olahraga seperti bulu tangkis, tenis meja dan main skateboard di waktu luang, serta berdoa.
"Kami bahkan memanfaatkan internet dan ponsel untuk menyebarkan ajaran-ajaran Buddha. Tentu saja ini tak bertentangan dengan ajaran Buddha, namun sebetulnya yang kami lakukan ini mencerminkan semangat Buddha. (source: ananova.com)
No comments:
Post a Comment